Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 - Pilosofi Ki Hajar Dewantara

Assalamualaikum, wr. wb.

Salam Literasi dan Salam Bahagia


Ruslan- CGP Angkatan 6 _ SD Negeri Cigintung

PP : Iwan Sumantri

Fasilitator : Rahmatillah Syam


Bismillah Alhamdulillah puji dan syukur kita sampaikan kepada Allah SWT, shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW.

Mengawali tulisan kali ini tentang Koneksi antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pilosofis Ki Hajar Dewantara dari Modul 1.1 - Calon Guru Penggerak Angkatan 6. Izinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Ruslan CGP Angkatan 6 kabupaten Sukabumi unit kerja SD Negeri Cigintung.

Sebelum saya memulai tulisan tentang Kesimpulan dan Refleksi dari Modul 1.1, saya merasa sangat bersyukur dapat mengikuti kegiatan Pelatihan CGP ini, dimana saya mendapatkan berbagai pengalaman baru yang sangat luarbiasa bersama para Guru Hebat yang ada di pelatihan CGP ini.

Melalui kegiatan Pelatihan CGP ini, saya dituntut untuk membagi waktu dengan efektif antara sebagai pengajar, operator sekolah dan tentunya kegiatan CGP ini. Seperti halnya pernah saya utarakan pada kegiatan lokakarya orientasi hari Sabtu, 03 September 2022 yang lalu, dimana melaui kegiatan tersebut pengajar praktik bpk. Iwan Sumantri mengarahkan untuk menuliskan harapan dan kekhawatiran dari para Calon Guru Penggerak tentang kegiatan pelatihan ini.

Pada kesempatan tersebut saya menuliskan kekhawatiran saya dalam mengikuti kegiatan CGP ini, sekaligus mencari solusi agar kekhawatiran itu tidak terjadi. Melalui kegiatan tersebut setidaknya saya sudah mempersiapkan amunisi terbaik agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar sampai akhir kegiatan pelatihan CGP ini.

gambar : guruataya.com


Baiklah pada kesempayan ini saya akan mencoba menyimpulkan dan merefleksi dari Modul 1.1 Pilosofis Ki Hajar Dewantara berdasarkan instruksi tugas di LMS sebagaimana pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara berikut ini:

  1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?
  2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini? 
  3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

    Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 Pilosofis Ki Hajar Dewantara

    Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat sedangkan pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin . 

    Ki Hajar Dewantara juga menjelaskan bahwa pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat, sedangkan inti dari filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah perubahan. Pendidikan harus terus bergerak berdasarkan kodrat alam dan kodrat zaman berikut merupakan 3 kerangka perubahan Ki Hajar Dewantara.

    1. Berkaitan dengan kodrat keadaan yaitu kodrat alam dan kodrat zaman
    2. Prinsip perubahan
    3. Apa yang berubah? ( Budi Pekerti)

    1. Kodrat keadaan

    Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita semua untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik jadi perlu diselaraskan dan disesuaikan sesuai dengan kultur kita. Indonesia memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang relevan.

    Dasar pendidikan anak ini berhubungan dengan kodrat alam yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak itu berada, selain itu juga pasti berkaitan dengan kodrat zaman yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dan informasi abad 21.

    Artinya setiap anak sudah membawa sifat atau karakter masing-masing jadi kita sebagai guru tidak bisa menghapus sifat dasar tersebut yang dapat kita lakukan adalah menunjukkan dan menuntun mereka agar menebalkan sifat-sifat baiknya sehingga menutupi atau mengaburkan sifat-sifat jeleknya.

    2. Prinsip Perubahan

    Menurut Ki Hajar Dewantara dalam prinsip perubahan ini ada tiga asas yang dikenal sebagai asas trikon yang memuat 3 asas perubahan.

    Pertama Kontinuitas artinya Pengembangan yang dilakukan harus berkesinambungan dilakukan secara terus-menerus dengan perencanaan yang baik. Suatu kondisi yang baik tidak mungkin dapat dicapai dalam sekali waktu.
    Kedua konvergen artinya Pengembangan yang dilakukan dapat mengambil dari berbagai sumber di luar bahkan dari praktik pendidikan di luar negeri 
    Ketiga konsentris yang artinya pengembangan yang dilakukan harus tetap berdasarkan kepribadian kita sendiri.

    Tujuan utama pendidikan adalah menuntun tumbuh kembang anak secara maksimal sesuai dengan karakter kebudayaannya sendiri.

    3. Apa yang diharapkan berubah? yaitu Budi Pekerti

    Ki Hajar Dewantara menyampaikan budi pekerti merupakan keselarasan atau keseimbangan hidup antara Cipta Rasa Karsa dan Karya.

    Keselarasan hidup anak dilatih melalui pemahaman kesadaran diri yang baik tentang kekuatan dirinya kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memiliki kesadaran sosial bahwa ia tidak hidup sendiri dalam relasi sosialnya sehingga ketika membuat sebuah keputusan yang bertanggung jawab dalam kemerdekaan dirinya dan kemerdekaan orang lain.

    Selanjutnya Ki Hajar Dewantara juga mengibaratkan bahwa pendidik adalah sebagai seorang pembimbing  pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu agar dapat memperbaiki lakunya bukan dasarnya hidup dan tubuhnya itu hal ini dianalogikan seperti seorang petani yang menanam padi misalnya hanya dapat menuntun tumbuhnya padi ia dapat memperbaiki kondisi tanah memelihara tanaman padi memberi pupuk dan air membasmi ulat ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup dari padi tersebut.


    Meskipun pertumbuhan tanaman dapat diperbaiki tetapi ia tidak dapat mengganti kodrat padi, padi tidak bisa diubah menjadi jagung ataupun tanaman lainnya. Begitu juga dengan murid tidak ada yang dapat mengubah kodrat alam anak karena anak dilahirkan dengan kodratnya masing-masing dan dasar jiwanya masing-masing, guru hanya dapat menuntun bagaimana cara guru menuntun akan membawa pengaruh sangat besar terhadap tubuh kembangnya anak-anak.

    Setelah mempelajari modul ini saya telah berfikir bahwa inilah saat yang tepat untuk kembali meluruskan niat dan memperbaiki sebagai seorang guru sekolah dasar.

    Perubahan yang saya rasakan saya dapat mengubah cara pandang saya terhadap anak didik saya saya akan menuntun mereka mengeksplorasi pengetahuan dan pemahaman mereka dari pengalaman belajar yang mereka lakukan di sekolah. 

    Kemudian saya akan tuntun mereka dalam mencari jati diri mereka dengan kodratnya masing-masing dan menjadi jati diri yang bermakna bagi mereka. Pendidikan harus berorientasi penuh dan  bebas dari segala ikatan dengan sucihati mendekati sang anak tidak untuk meminta suatu apapun, namun untuk beramal pada saat anak.

    Penerapan di sekolah Bagaimana proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara  agar terlaksana di SDN Cigintung menerapkan 10 Pembiasaan Akhlaq Mulia sebagaimana, Peraturan Bupati (perbup) No. 33 tahun 2008 tentang sepuluh pembiasaan akhlak mulia di sekoah, diantaranya adalah:
    1. Berbakti pada orang tua dan guru
    2. Berbusana muslim
    3. Memelihara adab belajar sesuai dengan tuntunan agama Islam
    4. Membaca dan menghapal alqur`an
    5. Memelihara kebersihan diri dan lingkungan dengan melaksanakan kegiatan operasi bersih, baik dibimbingoleh guru maupun sendiri- sendiri
    6. Mendirikan sholat fardu dan sunat
    7. Melaksanakan ta`lim dan ceramah keagamaan diantaranya melibatkan unsur KAUA, MUI dan kiai atau ulama setempat minimal satukali dalam sebulan.
    8. Terbiasa melaksanakan infaq sejak dini baik yang insidentilmauoun rutin melalui unit pengumpul zakat (UPZ) disetiap satuan pendidikan
    9. Melaksanakan saum wajib dan saum sunat
    10. “cinta tanah air” dengan melaksanakan kegiatan kegiatan untuk mewujudkan kecintaan terhadap tanah air diantaranya melalui kegiatan PRAMUKA IQOMAH dan kegiatan ekstra kurikuler dan b udaya Islam lainya.


    Ruslan
    Ruslan Seseorang yang suka menulis dikala senggang, hobi makan bakso dan suka ngajak jalan-jalan istri