Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pneumonia, Tanda-tanda Pneumonia, Pencegahan dan Pengobatannya

Pneumonia

Kata pneumonia sekarang ini semakin sering didengar dengan merebaknya wabah Covid19 ini, karena penyekit ini ada hubungannya dengan gejala neumonia.

Lalu muncullah pertanyaan

  • apakah arti pneumonia?
  • Penyakit jenis apa ?
  • Menyerang organ apa?

Berikut adalah penjelasannya yang admin rangkum dan kutip dari situs kesehatan halodoc dan dari berbagi sumber lainnya.

Pneumonia ialah situasi dimana seorang alami infeksi yang terjadi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru orang itu. Infeksi yang diakibatkan pneumonia dapat terjadi pada salah satunya bagian paru-paru atau kedua-duanya. Kantung udara yang terkena itu akan terisi oleh cairan atau pus (dahak purulen). Infeksi virus, bakteri, atau jamur ialah pemicu utama pneumonia. Pneumonia makin dikenal sebagai paru-paru basah di Indonesia. 

Penyakit ini bukanlah cuma dapat menimpa orang dewasa, tetapi terjadi pada beberapa anak, sampai bayi yang baru lahir.

Pemicu dari pneumonia bermacam, tapi berdasarkan organisme serta tempat penyebarannya, pneumonia dibagi jadi dua, yakni pneumonia komunitas yang penyebarannya berlangsung di komunitas (lingkungan umum) serta pneumonia yang ditularkan di rumah sakit. Organisme yang dapat jadi pemicu pneumonia disebarkan di lingkungan umum tidak sama dengan di rumah sakit, biasanya organisme yang menyebabkan pneumonia yang disebarkan pada rumah sakit makin susah untuk diobati.

Contoh organisme yang mengakibatkan pneumonia yang disebarkan dalam tempat umum, diantaranya: 

  • Bakteri, yang seringkali ialah Streptococcus pneumoniae. 
  • Organisme yang seperti bakteri, Mycoplasma pneumonia. 
  • Jamur, umumnya jamur akan menggempur orang dengan masalah skema imun. 
  • Virus. 

Walau dapat berlangsung pada siapapun, tapi sebagian orang makin rawan untuk terserang pneumonia, misalnya: 


  • Beberapa anak umur dua tahun serta di bawah dua tahun. 
  • Orang dewasa di atas umur 65 tahun. 
  • Dirawat di rumah sakit dalam tempo yang lama. 
  • Dirawat di ruangan ICU serta memakai ventilator (alat membantu napas). 
  • Mempunyai penyakit paru kronik atau penyakit jantung. 
  • Merokok. 

Orang yang mempunyai kekebalan badan rendah (seperti pengidap HIV) atau orang yang konsumsi obat yang mensupresi skema imun, serta sedang ada di serangkaian penyembuhan kemoterapi.

Tanda-tanda dan tanda-tanda mudah dari pneumonia biasanya seperti tanda-tanda flu, seperti demam serta batuk. Tanda-tanda itu mempunyai waktu yng semakin lama jika dibanding flu biasa. Bila didiamkan serta tidak diberi perlakuan, tanda-tanda yang berat bisa ada, misalnya:


  • Ngilu dada di saat bernapas atau batuk. 
  • Batuk berdahak. 
  • Gampang capek. 
  • Demam serta menggigil. 
  • Mual serta muntah. 
  • Sesak napas. 
  • Masalah pada kesadaran (khususnya pada pengidap yang berumur >65 tahun). 
  • Pada pengidap yang berumur >65 tahun serta punyai masalah skema imun, biasanya alami hipotermia. 


Pada beberapa anak serta bayi, umumnya tanda-tanda yang ada berbentuk demam tinggi, anak terlihat tetap kecapekan, tidak ingin makan, batuk produktif, serta sesak napas, hingga napas anak jadi cepat.


Diganosis pada pneumonia dapat dilaksanakan dengan anamnesis, kontrol fisik, dan kontrol pendukung. Pada anamnesis serta kontrol fisik, dokter cari sinyal serta tanda-tanda, selanjutnya pada kontrol suara napas umumnya diketemukan ada kelainan. Kontrol pendukung yang seringkali dilaksanakan ialah lewat pencitraan, yakni photo rontgen dada.

Di hasil rontgen dada, dokter lihat tempat dari infeksi yang berlangsung. Disamping itu, kontrol laboratorium darah dilaksanakan untuk tahu organisme apa yang mengakibatkan berlangsungnya infeksi.

Kompleksitas pneumonia seringkali berlangsung pada anak kecil, orangtua serta mereka yang telah mempunyai situasi kesehatan awalnya, seperti diabetes. Kompleksitas pneumonia yang kemungkinan dapat berlangsung yakni:

Radang selaput dada, yakni situasi dimana susunan tipis di antara paru-paru serta tulang rusuk (pleura) meradang, yang bisa mengakibatkan ketidakberhasilan pernafasan.

Tulang rusuk (pleura) meradang, yang bisa mengakibatkan ketidakberhasilan pernafasan.

Abses paru-paru, yakni kompleksitas langka yang umumnya diketemukan ke orang dengan penyakit serius yang telah ada awalnya atau mempunyai kisah penyimpangan alkohol yang kronis.

Keracunan darah (sepsis), adalah kompleksitas yang jarang-jarang tetapi menyebabkan serius.


Penyembuhan serta perlakuan untuk masalah pneumonia dengan menangani infeksi yang berlangsung serta memberi therapy suportif. Dokter akan memberi antibiotik yang perlu dikonsumsi sampai habis bila infeksi karena disebabkan bakteri. Sedang therapy suportif yang diberi bisa berbentuk:

Obat penurun demam bila pengidap menanggung derita demam tinggi serta membuat kesibukan terusik.

Obat batuk untuk kurangi frekwensi batuk atau mencairkan dahak yang tidak dapat keluar.

Dokter menyarankan supaya pengidap dirawat inap, bila berlangsung beberapa situasi ini:

Berumur >65 tahun.

Alami masalah kesadaran.

Mempunyai peranan ginjal yang tidak baik.

Tekanan darah benar-benar rendah (

Napas cepat sekali (pada devassa >30 x/menit).

Temperatur badan di bawah normal.

Denyut nadi 100x/menit.

Pneumonia bisa dihindari lewat beberapa usaha, yakni: 


  • Vaksinasi. 
  • Mempunyai kebersihan diri yang baik. 
  • Tidak merokok. 
  • Jaga kekebalan badan masih baik dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta rajin olahraga. 

Bila terjadi hal semacam diatas segeralah berobat dan menemui dokter agar tidak semakin parah

Sumber : halodoc
Ruslan
Ruslan Seseorang yang suka menulis dikala senggang, hobi makan bakso dan suka ngajak jalan-jalan istri