Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tugas Modul 3.2 Koneksi Antar Materi

3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2 
3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2

Durasi : 2 JP (90 menit)

Moda : Mandiri -  Konferensi

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya.

Pada sesi pembelajaran kali ini, Bapak/Ibu CGP membuat kesimpulan dan mengoneksikan materi yang ada di dalam modul ini dengan materi lainnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. 

Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. 

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Komunikasikan hasil kesimpulan Anda dengan cara apapun yang bisa Anda pilih sendiri.  Unggahlah hasil pemikiran Anda melalui LMS/moda yang telah disepakati bersama.

Apa yang dimaksud dengan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.


Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya adalah seorang pemimpiyang mampu mengembangkan dan mengelola sumber daya dengan cara yang efektif dan efisien yang ada di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Pemimpin ini juga memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan profesionalisme guru dan peningkatan kualitas pendidikan dengan kekuatan set yang dimilikinya 7 modal utama atau aset tersebut meliputi aset manusia, sosial, fisik, alam/ lingkungan, finansial, politik, agama dan budaya
 
Untuk mengimplementasikan konsep ini di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat
sekitar sekolah, pertama-tama seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas tentang tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Pemimpin harus bekerja sama dengan staf dan guru untuk mengidentifikasi sumber daya yang ada, termasuk tenaga kerja, dana, fasilitas, teknologi, dan program pendidikan yang tersedia.

Selanjutnya, pemimpin harus menentukan prioritas dan strategi yang tepat untuk
mengalokasikan sumber daya secara efektif. Ini dapat mencakup pengembangan program pelatihan dan pengembangan profesional guru, peningkatan fasilitas dan teknologi, dan pengembangan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
 
Di masyarakat sekitar sekolah, pemimpin harus terlibat secara aktif dengan orang
tua, masyarakat, dan lembaga lainnya untuk membangun hubungan yang kuat dan mendapatkan dukungan. Pemimpin juga dapat mengembangkan program komunitas yang melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pendidikan, seperti program mentoring dan pengembangan keterampilan. 
 
Dalam semua konteks, pemimpin harus memastikan bahwa sumber daya digunakan
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pemimpin juga harus terus mengukur dan mengevaluasi kemajuan dan kesuksesan program, serta mengidentifikasi area untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.

Contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

Pengelolaan sumber daya yang tepat dapat membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas dengan beberapa cara, seperti:

  1. Pemanfaatan sumberdaya yang ada di sekolah dengan seoptimal mungkin seperti pemanfaatkan alat peraga yang tersedia dan lingkungan sekitar sekolah yang menjadi faktor pendukung dalam media pembelajaran secara langsung di alam nyata. Seperti lingkungan sekolah yang saya naungi merupakan daerah perbukitan dengan lingkungan sumberdaya alam sekitar yang dapat dipakai sebagai salahsatu faktor pendukung media pembelajaran nyata dan dapat secara langsung terlihat dan dirasaan oleh siswa sebgai salahsatu contoh ketika belajar tentang kenampakan alam dan buatan.
  2. Pengembangan program pembelajaran yang sesuai: Dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif, pemimpin sekolah dapat mengembangkan program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, pemimpin dapat memperluas program pelatihan untuk guru, memperoleh teknologi yang baru, atau meningkatkan fasilitas sekolah untuk memfasilitasi pembelajaran.
  3. Peningkatan kualitas guru: Melalui pengelolaan sumber daya yang tepat, pemimpin dapat mengalokasikan sumber daya untuk pelatihan dan pengembangan profesional guru, sehingga guru dapat terus memperbaiki keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengajar dan mendukung siswa.
  4. Peningkatan fasilitas dan teknologi: Sekolah yang memiliki fasilitas dan teknologi yang baik akan memberikan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik dan memotivasi bagi siswa, sehingga mereka dapat lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.
  5. Pengembangan kurikulum yang relevan: Pemimpin sekolah dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik. Misalnya, pemimpin dapat menambahkan program STEM, seni, atau bahasa asing untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik bagi siswa.
  6. Keterlibatan orang tua dan masyarakat: Dengan melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pendidikan, siswa dapat merasa lebih didukung dan terhubung dengan dunia di luar sekolah, sehingga mereka dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan.
Dalam semua hal ini, pengelolaan sumber daya yang tepat dapat membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Dalam modul sebelumnya kita belajar tentang tujuan pendidikan yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara pendidikan merupakan suatu proses memberikan tuntutunan terhadap segala kekodrat dan kuatan yang dimiliki oleh murid agar mencapai keselamatan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusiamaupun sebagai seorang anggota masyarakat. 

Jadi sebagai seorang pemimpin pembelajaran maka kita harus dapat mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh seorang murid agar mampu berkembang dengan maksimal. Dan memastikan apakah murid sudah dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kodrat alam maupun kodrat zaman dan berdasarkan pada bakat dan minat yang dimiliki oleh seorang murid

Kaitan dengan modul Nilai dan Peran Guru Penggerak

Seperti yang telah kita pelajari pada modul nilai dan peran guru penggerak bahwa seoarang guru penggerak memiliki nilai-nilai yang harus dikembangkan pada dirinya yaitu berupa nilai berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif dan reflekstif. 

seorang pemimpin pembelajaran mampu mengelola aset yang dimiliki oleh sekolah untuk semakin mengembangkan nilai-nilai yang harus dikembangkan pada dirinya. Jangan menjadikan kekurangan yang dimiliki oleh sekolah menjadi sutu alasan untuk tidak mengembangkan nilai dan peran sebagai guru penggerak. 

Karena dengan dikembangkannya nilai guru penggerak yang ada pada dirinya akan mudah dalam mewujudkan profil pelajar pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis,berkebhinekaan global bergotong royong dan kreatif

Kaitan dengan modul Visi Guru Penggerak

Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menyusun visi dan misi yang relevansi dengan kebututhaan murid dan berbasis aset base aproach . 

Di dalam mewujudkan visi dan misi butuh suatu pendekatan yaitu pendekatan inkuiri apresiatif yaitu suatu pendekatan yang berbasi pada kekuatan. Hal ini sangat sejalan dengan modul yang sedang kita pelajari saat ini karena dalam langkah-langkah BAGJA dibuthkan suatu pengelolaan sumber daya yang bersumber pada kekuatan sehingga dapat mewujudkan suatu prakarsa perubahan yang kita inginkan yaitu berkaitan dengan perubahan positif yang ada disekolah karena dengan adanya konsistensi dari perubahan yang positif akan melahirkan suatu budaya yang positif. 

Budaya yang positif dapat terwujud dengan  mengindentifkasi kekuatan-kekuatan sesuai sumber daya yang dimiliki oleh sekolah untuk jabarkan rencana pada langkah-langkah.

Kaitan dengan modul Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran 

Pada modul ini kita juga sudah belajar tentang pengambilan keputusan berdasarkan 9 langkah, 4 Paradigma dan 3 pendekatan dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan dilema etika.

Daari paparan diatas merupakan salahsatu aset pentting yang dimiliki sekolah yaitu modal manusia.

Hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Sebelum mempelajari Modul ini, dalam merencanakan suatu perubahan atau hal yang baru selalu berfikir atas kekurangan atas aset yang dimiiki oleh sekolah dan kadang untuk merencanakan sesuatu hal tersebut menjadi terhambat atau tidak dilaksanakan.
Namun setelah mempelajari modul ini arah pemikiran saha berubah menjadi berbasis aset yang dimiliki yang bernilai positif dengan pemikiran tersebut tentunya kita akan memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki. 

Seperti yang telah saya pelajari tentang 7 aset yang meliputi modal manusia, finansial, lingkungan atau alam, politik,fisik maupun modal  sosial, agama dan budaya yang telah saya identifikasi di ruang kolaborasi bersama rekan CGP lainnya yang berdomisili daerah yang sama.


Ruslan
Ruslan Seseorang yang suka menulis dikala senggang, hobi makan bakso dan suka ngajak jalan-jalan istri