Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

1.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep Modul 1.3 - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif

 1.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep Modul 1.3 - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri ApresiatifTujuan Pembelajaran Khusus:

CGP memahami pentingnya visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan.
CGP memahami mengapa dan bagaimana manajemen perubahan dengan pola pikir positif melalui pendekatan inkuiri apresiatif dilakukan.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Sebagai pendidik, menyusun visi pribadi dapat memberikan beberapa hal yang mencerahkan bagi kita, antara lain:

  1. Memahami tujuan pendidikan: Dengan menyusun visi pribadi, kita dapat memahami lebih dalam tujuan dari pendidikan itu sendiri. kita dapat mempertimbangkan tujuan pendidikan yang ingin dicapai dan bagaimana kita dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Menemukan kekuatan dan kelemahan: Melalui proses menyusun visi pribadi, kita dapat menemukan kekuatan dan kelemahan diri kita sebagai pendidik. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan tersebut, kita dapat mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pengajaran kita.
  3. Meningkatkan motivasi: Dengan memiliki visi pribadi yang jelas dan terarah, kita dapat meningkatkan motivasi dan semangat dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. kita dapat merasa lebih bersemangat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  4. Menjadi panutan bagi siswa: Dengan memiliki visi pribadi yang jelas, kita dapat menjadi panutan bagi siswa untuk mengembangkan visi mereka sendiri. kita dapat memberikan contoh yang baik dan menginspirasi siswa untuk meraih impian dan tujuan mereka sendiri.
  5. Memperkuat komitmen: Dengan menyusun visi pribadi, kita dapat memperkuat komitmen kita sebagai pendidik untuk terus belajar dan berkembang. kita dapat terus mengikuti perkembangan pendidikan dan mengembangkan diri untuk memberikan pengajaran yang terbaik bagi siswa. 

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Inkuiri apresiatif adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan melalui refleksi dan apresiasi terhadap pengalaman yang mereka miliki. Dalam konteks pendidikan, penerapan inkuiri apresiatif dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan menghargai proses pembelajaran serta meningkatkan keterampilan kritis dan reflektif mereka. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menerapkan inkuiri apresiatif dalam konteks kita sebagai pendidik:

  1. Memulai dengan apresiasi: Mulailah dengan mengapresiasi pengalaman siswa dan menjadikannya sebagai dasar untuk mengembangkan pemahaman mereka. kita dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan yang membantu siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka dan mengidentifikasi hal-hal positif yang mereka dapatkan.
  2. Berfokus pada pertanyaan terbuka: Gunakan pertanyaan terbuka untuk mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dan reflektif. Dengan memberikan pertanyaan terbuka, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah.
  3. Menggunakan teknik apresiasi: Teknik apresiasi dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan menghargai pengalaman mereka. kita dapat menggunakan teknik apresiasi seperti "Nabung Cerita" atau "Cerminan Dirimu" untuk mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka dan mengidentifikasi hal-hal positif yang mereka dapatkan.
  4. Menyediakan lingkungan yang mendukung: Lingkungan yang mendukung dapat membantu siswa untuk lebih nyaman dan terbuka dalam mengeksplorasi pemikiran dan pengalaman mereka. Pastikan untuk menciptakan lingkungan yang terbuka, aman, dan menghargai perbedaan dalam pkitangan dan pengalaman.
  5. Mengembangkan keterampilan sosial dan emosional: Inkuiri apresiatif juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka. kita dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan seperti berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dalam kelompok, dan mengelola emosi mereka.
  6. Dengan menerapkan inkuiri apresiatif dalam konteks kita sebagai pendidik, kita dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kritis dan reflektif mereka, serta menghargai dan mengapresiasi pengalaman mereka dalam proses pembelajaran.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Hal yang mncerahkan bagi saya adalah mengenai perubahan yang selalu ada dalam proses pendidikan hal tersebut didasari karena zaman yang selalu berubah . Kita sebagai guru harus memiliki visi yang jelas dan terukur .

Visi membuat peningkatan diri yang signifikan ,kita akan semakin terpacu dalam meningkatkan proses pendidikan dan meningkatkan kolaborasi dengan komunitas sekolah. Walau visi sifatnya berubah dan tidak tetap yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan kualitas sekolah  ,tentunya perubahannya ke arah yang lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas siswa dan sekolah itu sendiri. 

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

saya membayangkan akan mengimplementasikan dalam pembelajaran di kelas ,menjadikan siswa mandiri,kreatif dan bernalar kritis dan pelaksanaan pembiasaan sehari-hari yang mengarahkan siswa memiliki budi pekerti yang luhur.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut saya lebi terbuka dalam melihat dan menggali potensi siswa ,yang kemudian dapat menjadikan kekuatan bagi siswa dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Hal yg mencerahkan saat menyusun visi pribadi adalah, saya bisa menuangkan impian dan  harapan saya terhadap pencapaian dari proses pembelajaran dan pendidikan yang saya berikan, karena menurut saya, sepintar apapun mereka kelak,tanpa adanya rasa peduli baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, mungkin generasi kita akan menjadi manusia yg egois, dan berkurang kebermanfaatan mereka, visi yg disampaikan disesuaikan dengan visi yg ada di sekolah agar bisa sejalan ber-iringan

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik

Saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam kegiatan pembelajaran akan membangkitkan motivasi yang ada pada siswa, sehingga mereka berusaha menggali wawasan dan potensi yang mereka miliki,sehingga mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam dan lebih bermakna.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Hal yang dapat mencerahkan saya dalam menyusun visi pribadi saya yaitu dengan keinginan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila pada siswa di sekolah, dengan melihat kembali visi misi sekolah agar program yang akan dilaksanakan tersebut dapat berjalan seiring dengan program yang sudah direncanakan yang tersusun dalam RKT ( Rencana Kerja Tahunan ) kepala sekolah

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam kegiatan pembelajaran akan memusatkan kepada siswa, dengan cara kolaboratif, inovasi baru yang dapat membuat setiap kegiatan belajar membuat siswa menyenangkan

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu

Hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik disepanjang proses menyusun visi pribadi adalah saya meyakini bahwa setiap peserta didik dapat mengembangkan potensinya masing-masing sehingga dimasa depan mereka dapat memiliki life skill

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Saya membayangkan menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJa dalam proses pembelajaran di kelas melalui pembiasaan-pembiasaan dan pelaksanaan program kebutuhan khusus

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

hal yang mencerahkan saya adalah bahwa perubahan itu memang mutlak karena Zaman terus mengalami perubahan maka dari itu kita harus mempunya visi yang jelas, menggambarkan seperti apa layanan dan lingkungan pembelajaran yang perlu kita berikan pada murid kita. Keyakinan kita atas visi itulah yang akan terus membuat kita terpacu untuk melakukan peningkatan kualitas diri serta menguatkan kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan. Setelah berdiskusi dan sharing masuknya saran dari pemimpin sekolah juga rekan sejawat makin focus lah saya menggali budaya sekolah yang bisa diterapkan untuk menentukan visi yang sesuai dengan kemampuan warga sekolah. 

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

saya membanyangkan untuk menerapkan dalam metode pembelajaran di kelas sehingga akan menstimulus kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis maupun pemahaman konsep. Pada proses pembelajaran cenderung berpusat pada siswa yang menjadikan siswa sebagai subjek dan menekankan keaktifan siswa untuk belajar menemukan topik dan materi pembelajaran. Cermat melihat apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan potensi yang diliki oleh peserta didik, terbuka dengan masukan yang diberikan oleh teman sejawat terkait kekurangan yang dimiliki untuk ditindaklajuti dan diperbaiki.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Yang dilakukan pendidiik  adalah sebuah pengabdian dan bentuk ibadah terhadap tuhan, yang mengerjakan sesuatu tidak asal-asalan dan asal gugur kewajiban.  Dalam menyusun dan menggapai visinya, Inkuiri Apresiatif adalah sebuah jawaban dimana pendekatan kolaboratif dan menemukan hal-hal positif yang selalu dikedepankan. Selain itu, seorang pendidik juga harus mempunyai visi yang jelas dan terukur yang terfokus pada kehidupan ideal muridnya di masa depan.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Dalam konteks sehari-hari sebagai pendidik, saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif adalah sebagai upaya untuk menjalin kolaborasi dengan rekan kerja dan seluruh warga sekolah. Untuk  melakukan kolaborasi tersebut diperlukan pemikiran yang positif dan selalu mencari hal-hal positif yang terdapat pada rekan kolaborator dibandingkan mencari kelemahan dan kekurangan mereka. Penerapan Inkuiri Apresiatif dengan pendekatan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi) merupakan langkah yang relatip tepat untuk dilakukan seorang guru karena pendekatan ini mengedepankan pemikiran positif dan kolaboratif.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Sebagai pendidik saya adalah seorang pendidik atau penuntun yang mendidik siswa tidak hanya mentransfer keilmuan yang saya miliki atau mengajar tapi juga menuntun anak didik saya dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang berisi nilai atau karakter yang akan membantu mereka bisa menjalani kehidupan di masyarakat dan bisa menuju kesuksesan hidup bermasyarakat kelak. Untuk mendidik anak didik saya dengan profil pelajar pancasila tersebut, nilai-nilai profil pelajar pancasila tersebut harus ada dalam diri saya sehingga bisa diteladani oleh anak didik saya. Profil pelajar pancasila itu ada dalam setiap kata dan tingkah laku saya sebagai guru dan setiap desain pembelajaran saya dan juga saya kembangkan dalam kebiasaan atau budaya sekolah sehingga profil pelajar pancasila itu menjadi sebuah karakter yang melekat pada anak didik saya.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Paradigma pendidikan inklusi di pendidikan anak usia dini hanya diperuntukkan anak yang memiliki kebutuhan khusus, tidak demikian halnya tetapi lebih menyiapkan pembelajaran sesuai kebutuhan anak. Merujuk pemikiran Ki Hajar Dewantara untuk mendidik anak sesuai kodrat alam dan jaman nya. Seperti itulah pendidikan inklusi anak usia dini yang memandang keberagaman potensi yang dimiliki anak.

Mengimplementasikan pendidikan inklusi anak usia dini membutuhkan sebuah manajemen perubahan, dimana salah satu manajemen ini dilakukan dengan tahapan B-A-G-J-A yang menggunakan paradigma inkuiri apresiatif, yaitu pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan berbasis kekuatan. Inkuiri apresiatif menggunakan prinsip psikologi positif dan prinsip pendidikan positif. Lima tahapan utama yang dijalankan dalam akronim B-A-G-J-A yaitu :

 1. Buat pertanyaan utama sebagai penentu arah penelurusan terkait perubahan yang kita inginkan

2. Ambil pelajaran ini, dilakukan setelah pertanyaan utama disepakati

3. Gali mimpi bersama

4. Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan

5. Atur Eksekusi

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Hal yang mencerahkan saya adalah seorang pendidik itu harus mempunyai visi yang jelas yang menggambarkan tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang ingin dicapai, bagimana cara mencapainya sehingga apa yang menjadi visi dapat tercapai dengan baik. Tentunya semua itu harus senantiasa dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan serta berkolaborasi dengan semua pihak terkait dalam mewujudnkannya.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Saya membayangkan untuk menerapkan dalam metode pembelajaran asyik dan menyenangkan serta menjadi sosok pendidik yang dirindukan kehadirannya di kelas. Tentunya semua itu tidak mudah dilakukan hanya dengan meningkatkan kempauan diri dengan cara belajar belajar dan terus belajar secara mandiri, berkolaborasi dengan teman sejawat, serta mengikuti kegiatan pelatihan dan workshop baik secara online maupun off line.

Kemudian mengaplikasikan hasil kegiatan belajar itu dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Cermat melihat apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan potensi yang diliki oleh peserta didik. Ingat selalu bahwa tujuan pembelajaran yang dilkukan itu adalah murid. 

Murid dan murid. Selanjutnya selalu terbuka dengan masukan yang diberikan oleh teman sejawat terkait kekurangan yang saya miliki untuk ditindaklajuti sehinga kekurangan -kekurangan itu dapat diperbaiki dan mejadi lebih baik lagi.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu

Hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik disepanjang proses menyusun visi pribadi adalah berpihak pada nilai-nilai positif yang telah dilaksanakan selama ini di lingkungan sekolah, saya membayangkan tentang peserta didik dimasa depan sehingga saya mencoba untuk menentukan strategi, metode maupun pendekatan pendekatan yang tepat dalam mewujudkan merdeka belajar.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Saya membayangkan menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA dalam proses pembelajaran di kelas yang harus sesuai dengan impian peserta didik untuk dapat menciptakan suasana kelas yang nyama dan menyenangkan serta bermakna bagi anak. dan tentu saja semua akan tercapai dengan adanya kolaborasi antara pemerintah setempat, dinas terkait, sekolah dan wali murid/ komite sekolah.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu

Hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik disepanjang proses menyusun visi pribadi adalah ketika saya mampu menuangkan semua imajinasi saya tentang murid-murid saya di masa depan. Hal itu mampu membuat saya berpikir kritis tentang strategi apa yang dapat saya persiapkan dari sekarang agar terwujudnya visi tersebut.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Saya berimajinasi dalam menerapkan inkuiri apresiatif ini melalui BAGJA. Hal ini dapat diaktualisasikan langsung melalui kegiatan/program positif di sekolah secara konsisten.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu

Hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik disepanjang proses menyusun visi pribadi adalah berpijak pada nilai-nilai positif yang telah dilaksanakan dilingkungan budaya sekolah, bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan dan memunculkan strategi untuk mewujudkan ke arah yang lebih baik.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Saya membayangkan menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA dalam proses pembelajaran di kelas yang harus sesuai dengan impian murid pada akhirnya akan tercipta suasana kelas yang nyaman, menyenangkan dan bermakna. Itu semua akan terwujud jika ada kolaborasi antara pemangku kepentingan seperti pemerintah, warga sekolah dan elemen masyarakat.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik disepanjang proses menyusun visi pribadi adalah dengan mempunyai impian atau cita-cita untuk menjadi acuan dalam meningkatkan program-program sekolah yang akan dicapai. melalui impian dan kerjasama dari berbagai pihak dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang diprogramkan sekolah dapat tercapai.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Saya membayangkan penerepan Inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari adalah dengan menerapankan 5 tahapan atau disebut juga dengan BAGJA B (Buat pertanyaan awal), A (Ambil pelajaran), G (Gali mimpi), J (Jabarkan rencana), dan A (Atur eksekusi). hal ini dilakukan dengan membiasakan pembiasaan-pembiasaan yang bersifat positif dan rutin dilaksanakan disekolah. hal ini akan terwujud bilamana ada kolaborasi, komukasi dan tindakan semua stekholder pendidikan.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi adalah bahwa saya harus merubah sudut fokus saya. Saya harus berpindah dari fokus ke hal negatif ke hal yang positif,  keberhasilan yang sudah diraih yang pada akhirnya akan menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

Saya membayangkan menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan di sekolah untuk mewujudkan murid yang beriman, mandiri, senang berkolaborasi dan peduli. Untuk membentuk dan menanamkan karakter saya membayangkan berkolaborasi dengan rekan guru lain, kepala sekolah dan warga sekolah lainnya untuk sama-sama menjadi teladan bagi murid dan melaksanakan pembiasaan -pembiasaan

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses menyusun visi pribadi saya itu?

Hal yang mncerahkan bagi saya adalah mengenai perubahan yang selalu ada dalam proses pendidikan hal tersebut didasari karena zaman yang selalu berubah . Kita sebagai guru harus memiliki visi yang jelas dan terukur .Visi membuat peningkatan diri yang signifikan ,kita akan semakin terpacu dalam meningkatkan proses pendidikan dan meningkatkan kolaborasi dengan komunitas sekolah. Walau visi sifatnya berubah dan tidak tetap yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan kualitas sekolah  ,tentunya perubahannya ke arah yang lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas siswa dan sekolah itu sendiri.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?

saya membayangkan akan mengimplementasikan dalam pembelajaran di kelas ,menjadikan siswa mandiri,kreatif dan bernalar kritis dan pelaksanaan pembiasaan sehari-hari yang mengarahkan siswa memiliki budi pekerti yang luhur.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut saya lebi terbuka dalam melihat dan menggali potensi siswa ,yang kemudian dapat menjadikan kekuatan bagi siswa dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.

 

Ruslan
Ruslan Seseorang yang suka menulis dikala senggang, hobi makan bakso dan suka ngajak jalan-jalan istri