Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jurnal Modul 1, 2, dan 3 Pendidikan Guru Penggerak (Jurnal Seluruh Modul PGP)

Jurnal Refleksi Modul 1, 2, 3 Pendidikan Guru Penggerak
Jurnal Refleksi Modul 1, 2, 3 Pendidikan Guru Penggerak

Assalamualaikum Sahabat Literasi, Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat mengembangkan potensi dirinya, meningkatkan kualitas hidup, dan berperan dalam pembangunan suatu bangsa. 

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya melalui program Pendidikan Guru Penggerak. Dalam artikel ini, kita akan membahas jurnal refleksi Modul 1, 2, dan 3 Pendidikan Guru Penggerak.

Pendidikan Guru Penggerak

Pendidikan Guru Penggerak adalah program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini ditujukan bagi para guru yang ingin mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah. Para guru yang mengikuti program ini akan dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi guru yang mampu menggerakkan dan memotivasi siswa. 

Pendidikan Guru Penggerak adalah program pelatihan khusus yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan melatih para guru menjadi penggerak atau agen perubahan di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Program ini diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2015 sebagai bagian dari program Gerakan Indonesia Mengajar.

Melalui program Pendidikan Guru Penggerak, para guru akan dilatih untuk menjadi penggerak perubahan di lingkungan sekitar mereka, termasuk di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Mereka akan dibekali dengan keterampilan kepemimpinan, kreativitas, inovasi, serta pemahaman tentang isu-isu pendidikan terkini.

Selain itu, para guru juga akan dibekali dengan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian, diharapkan para guru dapat memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.

Program Pendidikan Guru Penggerak terdiri dari beberapa tahap pelatihan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Pada tahap persiapan, para guru akan mengikuti pelatihan awal dan membuat rencana aksi untuk mengimplementasikan program ini di sekolah mereka. Pada tahap pelaksanaan, para guru akan melaksanakan rencana aksi tersebut dan memantau hasilnya. Pada tahap tindak lanjut, para guru akan mengevaluasi dan merefleksikan hasil program serta mengembangkan rencana tindak lanjut untuk masa depan.

Secara keseluruhan, program Pendidikan Guru Penggerak merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan melibatkan para guru sebagai agen perubahan di lingkungan sekitar mereka. Melalui program ini, diharapkan para guru dapat menjadi lebih baik dalam memfasilitasi pembelajaran, mendorong inovasi, serta meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Modul 1, 2, dan 3 Pendidikan Guru Penggerak

Modul 1, 2, dan 3 Pendidikan Guru Penggerak adalah tiga modul yang harus diikuti oleh peserta program. Modul 1 membahas tentang pengenalan Pendidikan Guru Penggerak dan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Modul 2 membahas tentang teknik-teknik pengajaran yang efektif dan kreatif, sedangkan Modul 3 membahas tentang evaluasi pembelajaran dan tata kelola sekolah yang baik. 

Dalam jurnal refleksi Modul 1, 2, dan 3 Pendidikan Guru Penggerak, peserta program diminta untuk merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan selama mengikuti program. Dalam merefleksikan pembelajaran, peserta diminta untuk mengidentifikasi apa yang telah dipelajari, bagaimana pembelajaran tersebut dapat diterapkan dalam pengajaran di kelas, serta apa yang dapat ditingkatkan dari pembelajaran tersebut.

Manfaat Jurnal Refleksi Modul 1, 2, dan 3 Pendidikan Guru Penggerak

Jurnal refleksi Modul 1, 2, dan 3 Pendidikan Guru Penggerak sangat bermanfaat bagi peserta program. Dalam merefleksikan pembelajaran, peserta dapat mengevaluasi sejauh mana mereka telah menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Selain itu, peserta juga dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pengajaran mereka, sehingga dapat memperbaiki pengajaran di kelas.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, program Pendidikan Guru Penggerak dengan Modul 1, 2, dan 3 sangat penting. Jurnal

Refleksi yang saya tulis kali ini terkait dengan modul 1.1, 1.2. 1.3, 1.4, 2.1, 2.2, 2.3, 3.1, 3.2, dan 3.3 yang mencakup keseluruhan modul yang pernah saya pelajari di pendidikan guru penggerak angkatan 6 di tahun 2022-2023. Saya reflesikan keseluruhan modul yang telah dipelajari dengan menggunakan model 4 F (Fact, Feeling, Finding dan Future).

Fact (Peristiwa)

Pendidikan guru penggerak dimulai pada minggu ke  empat di bulan Agustus 2022 hingga bulan Aprl 2023 dengan masa jeda selam 1 bulan. Beberapa aktivitas pembelajaran yaitu diawali mulai modul 1.1 hingga modul 3.3 dimana konsep yang digunakan dalam pendidikan guru penggerak ini menggunakan alur MERDEKA yaitu diawali dengan Mulai dari Diri, dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antar Materi; dan ditutup dengan Aksi Nyata.

Pada modul 1.1 berisi tentang paradigma dan memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara serta melakukan refleksi kritis atas hubungan nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional pada saat ini. Kemudian pada modul 1.2 yaitu mempelajari tentang nilai dan peran guru penggerak. Pada modul 1.3 mempelajari visi guru penggerak dengan menerapkan prakarsa perubahan menggunakan model BAGJA diharapkan saya mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan. Serta pada modul 1.4 mempelajari bagaimana membangun budaya positif di sekolah.

Dilanjutkan dengan modul 2 yaitu tentang praktik pembelajaran yang berpihak pada murid. Dimulai dari modul 2.1 yaitu tentang pembelajaran berdiferensiasi yang terbagi menjadi 3 yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. 

Tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda. Pada modul 2.2 saya mempelajari pembelajaran sosial emosional diharapkan saya mampu mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang menunjang pembelajaran. 

Kemudian yang terakhir modul 2.3 adalah melakukan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar seorang coach serta menerapkan praktik coaching sebagai pemimpin pembelajaran.

Pada modul 3 tentang pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah dimulai dari modul 1.3 yaitu saya melakukan praktik pengambilan keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. Kemudian pada modul 3.2 tentang pengelolaan sumber daya di sekolah meliputi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, waktu, dan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada murid. 

Pada modul terakhir ke 3 adalah  modul 3.3. yaitu tentang program yang berdampak positif pada murid dengan cara mengembangkan kegiatan berkala seperti membuat program yang berdampak positif pada murid, memfasilitasi komunikasi murid, orangtua dan guru serta menyediakan peran bagi orangtua terlibat dalam proses belajar yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Feeling (Perasaan)

Perasaan saya peroleh setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak ini sangat senang karena saya mendapat banyak ilmu baru yang merubah paradigma berpikir saya selama ini tentang pendidikan. Bahwa pendidikan tidak hanya sekedar transfer ilmu saja melainkan menuntun anak untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya. Selain itu pada pendidikan guru penggerak saya juga senang karena mendapat banyak ilmu baru, bagaimana cara mengambil keputusan pada kasus dilema etika, bagaimana cara supervisi akademik yang baik yang menggunakan praktek coaching. Serta bagaimana saya bisa membuat program-program yang berdampak positif pada murid dengan memaksimalkan semua aset yang ada di sekolah. 

Finding (Pembelajaran)

Pengetahuan dan pengalaman baru akan diterima oleh saya sebagai calon guru penggerak pemimpin pembelajaran. Salah satu aplikasi nyata bagaimana seorang guru harus menghamba pada anak adalah mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi terhadap pelaksanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pembelajaran yang mengakomodir seluruh kebutuhan peserta didik dari minat, kesiapan belajar dan profil belajar peserta didik.

 Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul 1 hingga modul 3, saya akan melatih diri saya secara terus menerus dengan teknik teknik yang ada dalam modul sehingga menjadi cakap. 

Tak hanya itu saya juga akan mencoba mengenal dan menganalisis aset, kekuatan, potensi yang dimiliki sekolah maupun yang ada di sekitar sekolah untuk dapat diberdayakan untuk pengembangan sekolah kedepannya. 

Memanfaatkan aset sekolah secara maksimal untuk dapat digunakan dalam pembelajaran supaya bisa menggali potensi murid. Mencoba berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk dapat menerapkan pendekatan berbasis aset atau kekuatan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan khususnya di sekolah saya. Selain itu saya akan terus belajar dan menganalisis tentang program-program yang berdampak positif pada murid. 

Kemudian saya akan membagikan praktek baik kepada rekan sejawat tentang kepemimpinan murid dan berkolaborasi dengan teman CGP lainnya, kepala sekolah, komunitas praktisi, dan sebagainya dalam menyusun dan membantu melaksanakan program yang berdampak positif pada murid. 

Serta saya akan selalu berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi sebuah kebiasaan baik yang tentunya dengan tujuan murid akan mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya menjadi murid merdeka sesuai dengan profil pelajar pancasila.

 

Ruslan
Ruslan Seseorang yang suka menulis dikala senggang, hobi makan bakso dan suka ngajak jalan-jalan istri