Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjadikan Menulis Sebagai Passion | Bagaimana Langkah-langkah Menjadi Penulis yang Baik

 


Assalamualaikum, wr.wb 

Alhamdulillah pada pertemuan pertama gelombang 21 ini saya dapat berkesempatan mengikuti pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh Kelas Belajar Menulis PGRI pada hari Senin, tanggal 04 September 2021 Pkl. 19.00  yang dilaksanakan secara daring melalui grup WA Belajar Menulis Gelombang 21.

Pada postingan kali ini saya izinkan saya untuk menuliskan resume kegiatan belajar menulis sebagai tugas  pada pertemuan pertama kelas belajar menulis yang disampaikan oleh narasumber Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd yang biasa dipanggil Bu Kanjeng dengan materi "Menjadikan Menulis Sebagai Passion".

Kelas belajar menulis kali ini dibawakan oleh moderator Ibu Maesaroh beliau menyampaikan susunan acara dibagi dengan 4 segmen sebagai berikut.

  1. Pembukaan
  2. Penjabaran Materi ( Pkl. 19.00 s.d Pkl 20.00 WIB)
  3. Sesi Tanya Jawab ( Pkl. 20.00 s.d Pkl. 21.00 WIB)
  4. Penutup (PKl. 21.00 s.d selesai)
Acara dibuka dengan pembacaan Basmallah yang dipimpin oleh moderator, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber Ibu Dra. Sri Sugiastuti dengan tema Writting is My Passion.

Ibu Dra. Sri Sugiastuti adalah seorang guru pegiat literasi nusantara, menulis 21 buku, menjadi editor sejak tahun 2019. Beliau lulus S1 di FKIP Bahasa Inggris UNS dan S2 di UMS, beliau adalah pengurus PGRI Surakarta Jawa Tengah, seorang motovator dan juga seorang blogger yang hobi travelng, membaca dan silaturahmi.

Berikut adalah resume kegiatan belajar menulis gelombang 21 pertemuan ke-1

Mengapa Menulis Menjadi Passion yang Menjanjikan?

Penjelasan belai pada materi kali ini dimulai dengan pertanyaan "Mengapa Menulis Menjadi Passion yang Menjanjikan?. 

Jawabannya adalah : 
  • Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berfikir
  • Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.

Kendala dan Hambatan dalam Menulis

1. Merasa Tidak Bakat Menulis

Perasaan tersebut memang kerap kali dirasakan oleh seseorang yang masih tahap belajar, seseorang yang masih newbee dalam hal menulis seperti saya . Apalagi kalau saya ingat dulu itu paling malas kalau disuruh membuat karangan sama guru waktu di sekolah.. (heeee emoticon malu) " karena perasaan selalu mentok jika kita membuat kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat, dari kalimat kita rangkai menjadi sebuah paragraf. Pokoknya suka mentok gitu deh.

2. Tidak Memiliki Waktu untuk Menulis

Setiap orang memang memiliki kesibukkan massing-masing dalam kehidupan sehari-hari  sehingga kita merasa tidak punya waktu untuk menulis. Menulis memang memerlukan waktu dan lingkungan sekitar yang mendukung sehingga kita dapat berkomsentrasi penuh untuk menuliskan ide yang muncul di benak kita.

3. Tidak Memiliki Ide

Setiap tulisan itu muncul berdasarkan ide dari penulis yang dituangkan kedalam tulisan baik dalam bentuk buku, majalah, koran ataupun blog pribadi.

Sering kali kehilangan ide apa yang akan kita tulis yang menyebabkan kita tiba-tiba terhenti, mentok dan perasaan blank ketika akan melanjutkan tulisan kita jadi banyak bengongnya ketika menulis seperti sedang memandang kumbul pancingan heeee .

4. Tidak Mau Dikritik

Memiliki sifat anti kritik dapat menjadi hambatan dalam menulis karena muncul perasaan egois sehingga tidak mau mengungkapkan idenya dalam sebuah tulisan karena takut dikatain orang takut dikritik orang di kolom komentar yang pada intinya takut dikatain netizen yang kezzzzaaam.

5. Tidak Suka Menulis

Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam menulis diatas, Ibu Kanjeng melanjutkan materinya dengan pertanyaan Mulai dengan Mengapa? yang diuraikan dengan pertanyaan lanjutan sebagai berikut:

Mengapa Kita Menulis?
Lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi dan misi hidup kita

Bagaimana Cara Kita Menulis?

 Lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan.

Kapan Kita Mulai Menulis?

Secepatnya! Kita harus niatkan untuk membuat karya yang asli dari kita.

Langkah-Langkah Menjadi Penulis yang Baik

  • Read : Untuk menjadi penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku, baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita). Jadi perbanyak membaca, dengan banyak membaca pengetahuan kita tentang menulis akan terasah seiring dengan munculnya ide tulisan berkat apa yang telah kita baca sebelumnya.
  • Discuss : Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikan bahan bacaanyang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri.
  • Look & Feel : Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media
  • Socialize : Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap.

Yang Harus Disiapkan Ketika Akan Menulis

  1. Menggali dan menemukan gagasan
  2. menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca
  3. menentukan topik
  4. membuat outline
  5. mengumpulkan bahan materi

Penulis Itu Harus Sabar

Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan saya yakin dengan peribahasa Sunda "Cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok"  yang artinya memiliki arti sesulit apapun suatu tantangan, jika dikerjakan terus menerus akan membuahkan hasil.
sumber gambar : https://steemit.com/
"Cikaracak ninggang batu" dapat diartikan sebagai air yang menetes jatuh ke sebuah batu "Laun-laun jadi legok" artinya pelan-pelan akan terbentuk lekukan atau lubang.

Saya yakin menjadi penulis pemula seperti saya yang tulisannya masih belepotan yang mungkin tidak sesuai dengan kaidah-kaidah seperti apa seharusnya tulisan itu dibuat. Suatu saat jika terus menulis dan terus belajar Insya Allah akan membuahkan hasil yang maksima, salah satunya adalah dengan mengikuti kelas belajar menulis di gelombang 21 ini.

Kesan Selama Mengikuti Kelas Belajar

Awal mula saya tau kelas belajar ini adalah dari grup WA latihan soal PPPK. Saya ucapkan terimakasih banyak kepada Bpk. Wijaya Kusumah, M.Pd atau yang biasa disapa Om Jay atas share link   kelas belajar gelombang 21, sehingga saya dapat berkesempatan mengikuti kelas belajar yang sangat bermanfaat ini.

Selama mengikuti kelas belajar secara daring melalui WA grup ini, banyak sekali ilmu baru yang saya dapat tentang bagaimana langkah-langkah menjadi penulis yang baik dan apa saja yang harus disiapkan ketika kita akan menulis.

Kurang lebih ada 27 pertanyaan dari teman-teman peserta latihan menulis gelombang 21 pada pertemuan pertama ini yang dijawab satu persatudengan rinci dan jelas oleh narasumber. Luar biasa sekali energi dan semangat Ibu Kanjeng ini dalam memberikan materi kepada peserta.

Ada beberepa kata-kata yang memotivasi saya dari penyampaian materi narasumber sehingga saya tandai dengan pesan berbintang di WA grup ini.
  • Hadits Nabi  "sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat  untuk manusia lain"
  • Better late than never melalui chat voice = lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali
  • Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup. Dan yakin bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil.
  • Mari berproses mmenjadi penulis yang kreatif dan produktif
Wah tak terasa hampir 1.000 kata lebih telah ditulis di postingan kali ini, terimakasih bu narasumber atas ilmu dan motivasinya pada pertemuan kali ini. Semoga apa yang telah disampaikan menjadi berkah dan menjadi amal ibadah sehingga mendapatkan pahala yang berlimpah.

Masukkan dan kritikan membangunnya sangat saya harapkan demi perbaikkan ke depannya dari tulisan ini.

Salam literasi!

Ruslan
Ruslan Seseorang yang suka menulis dikala senggang, hobi makan bakso dan suka ngajak jalan-jalan istri